Diksi indah adalah salah satu elemen penting dalam sebuah karya sastra. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diksi adalah pilihan kata yang tepat serta selaras dalam penggunaannya. Diksi digunakan oleh penulis untuk mengungkapkan suatu gagasan sehingga mendapatkan efek tertentu, sesuai yang diharapkan oleh penulis. Dari pengertian diksi menurut KBBI tersebut, dapat dipahami bahwa diksi adalah pemilihan kata yang sesuai dan dipakai untuk memilih kata sehingga dapat mengungkapkan gagasan tertentu. Penggunaan kata-kata yang indah dan kaya akan makna juga dapat membuat karya sastra lebih menarik serta berkesan.
Jenis Diksi
Secara umum, diksi dibagi menjadi dua jenis yaitu diksi berdasarkan makna dan diksi berdasarkan leksikal. Berikut penjelasan kedua jenis diksi tersebut.
Jenis diksi berdasarkan maknanya dibagi menjadi dua macam yang meliputi makna konotatif dan makna denotatif. Menurut Chaer perbedaan diksi berdasarkan pada makna konotatif dan denotatif sesuai ada atau tidaknya nilai rasa pada suatu kata. Secara singkat, denotatif bersifat umum sedangkan konotatif bersifat khusus.
– Makna denotatif
Diksi makna denotatif merupakan diksi dengan makna yang sebenarnya dari suatu kalimat maupun suatu kata. Makna denotatif juga dapat diartikan sebagai makna objektif tanpa membawa suatu perasaan tertentu atau murni. Diksi dengan makna denotatif memiliki beberapa ciri di antaranya adalah memiliki makna yang lugas, karena bersifat literal dan biasanya hasil dari observasi dari panca indra manusia seperti penciuman, pendengaran, penglihatan, perasaan dan bahkan pengalaman fisik seseorang. Berikut beberapa contoh dari diksi dengan makna denotatif :
> Jerawat dapat disebabkan oleh sebum yang menumpuk pada wajah.
> Jerapah memiliki leher yang lebih panjang dibandingkan hewan lainnya.
> Bagus bekerja keras untuk menggapai cita-citanya.
– Makna konotatif
Jenis berdasarkan makna konotatif merupakan diksi, kata maupun kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Artinya, makna konotatif adalah makna kiasan yang berkaitan dengan nilai rasa. Diksi dengan jenis makna konotatif biasanya dipengaruhi oleh norma dan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat tertentu. Meskipun begitu, makna dari diksi ini biasanya akan turut berubah seiring dengan perubahan norma serta nilai yang ada di masyarakat. Berikut beberapa contoh dari diksi dengan makna konotatif :
> Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang. (Gugur dalam kalimat tersebut memiliki makna konotatif yaitu meninggal dunia.
Diksi berdasarkan leksikal dibedakan menjadi delapan macam. Berikut penjelasan dari macam-macam diksi berdasarkan leksikal.
Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang memiliki persamaan makna antara satu kata dengan lainnya.
Antonim
Antonim merupakan kebalikan dari sinonim yang artinya adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki makna berbeda atau berlawanan.
Homonim
Homonim adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki ejaan atau pelafalan yang sama dengan suatu kata, akan tetapi memiliki arti yang berbeda.
Homofon
Homofon merupakan pemilihan kata atau diksi yang memiliki makna dan ejaan berbeda namun pelafalannya sama.
Homograf
Homograf adalah pemilihan kata atau diksi yang memiliki pelafalan dan arti berbeda namun memiliki ejaan yang sama.
Polisemi
Polisemi merupakan diksi atau frasa yang memiliki lebih dari satu arti.
Hipernim
Hipernim adalah diksi yang mewakili banyak kata lainnya atau mencakup makna dari kata lain.
Hiponim
Hiponim adalah diksi yang dapat terwakilkan oleh kata hipernim. Contohnya pemilihan kata yang berdasarkan hiponim adalah pada kalimat berikut ini, ‘binatang liar di kebun binatang meliputi buaya, singa, rusa, gajah, kuda dan lainnya.’
Peran Diksi Indah
Diksi indah bisa ditemukan dalam berbagai jenis karya sastra seperti puisi, prosa, drama, novel dan masih banyak lagi. Diksi indah atau pilihan kata yang indah memiliki peran penting dalam sebuah karya, baik itu sastra atau non-sastra. Beberapa peran penting dari diksi indah dalam sebuah karya adalah :
– Memperkuat makna kata-kata dan memungkinkan penulis untuk menyampaikan ide dan konsep yang lebih kompleks dan mendalam.
– Meningkatkan daya tarik karya dan membuat pembaca terkesan dan terpesona dengan karya tersebut. Hal ini dapat memperkuat pengaruh dan kesan yang ingin dicapai oleh penulis melalui karyanya.
– Diksi indah dapat menciptakan imaji yang jelas dalam pikiran pembaca dan memperdalam pengalaman membaca.
– Diksi indah dapat meningkatkan daya ingat pembaca terhadap karya yang dibaca.
– Penggunaan diksi indah juga bisa menciptakan suasana dan atmosfer yang khas dalam karya sastra dan membuat pembaca merasakan dan merasakan suasana tersebut.
– Diksi indah dapat menunjukkan keahlian penulis dalam memilih kata-kata yang tepat dan memadukan kata-kata tersebut untuk menciptakan karya yang indah dan berkesan.